AIR DIATAS AWAN
A. Pengertian Air Ninivala
Air Ninivala
atau yang sering di sebut sebagai air jodoh oleh masyarakat Piliana, merupakan
sebuah telaga/danau di kaki Gunung Binaya Maluku Tengah atau yang biasa di sebut
pulau Seram dan beribukota di Masohi. Menurut masyarakat setempat, telaga
yang terbentuk secara alami ini dipercaya sebagai air jodoh yang di simbolkan
melalui dua buah batang pohon yang hidup di tengah-tengah telaga. Airnya yang
berwarna biru ke hijauan semakin memberikan sentuhan natural bagi telaga
ini.
B. Mitos-Mitos
- Menurut cerita penduduk setempat dua batang pohon yang ada di tengah aliran mata air merupakan sepasang kekasih yang menjadi pohon. Menurut mitos, konon orang yang mandi di mata air ini akan langsung mendapat jodoh, namun si peminta harus meninggalkan baju yang dipakainya mandi di mata air tersebut.
- Dilarang mengucapkan kata kotor seperti memaki teman atau pun orang lain karena diyakini leluhur di air tersebut merasa terganggu yang bisa membuat anda sakit dan juga dokumentasi yang tersimpan dimomeri digital anda bakal terhapus alias hangus.
Mata Air Ninifala, Desa Piliana, Pulau
Seram memiliki air yang berwarna biru dengan guratan putih di antaranya. Warna biru
dan putih bercampur layaknya awan dalam air. Hijaunya lumut-lumut yang
mengapung dipermukaan air pun menambah keunikan warna air Danau Ninipala. Kesan
sejuk dan tenteram diperoleh dari rimbunnya pohon-pohon disekitar danau kecil
ini. Setelah menuruni tangga kecil yang berada di depan saung, kita dapat
merasakan dinginnya air danau ninipala yang dipercaya oleh masyarakat dapat
mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, danau ini juga disebut sebagai
“danau jodoh”, karena dipercaya dapat mempermudah dan mempercepat orang yang
datang dan mandi disana untuk mendapatkan jodoh terutama bila saat meminumnya
sambil mempercayai akan mendapatkan jodoh.
Bila dilihat dari dekat, terlihat gelembung-gelembung
air dari dalam yang muncul kepermukaan air. Diduga, gelembung-gelembung
tersebut keluar dari batuan-batuan yang ada di dasar danau. Menurut Bapak Raja
(Bapak Raja adalah sebutan kepala desa di Pulau Seram) kedalaman danau mencapai
3 meter, namun masih aman bagi siapa saja yang ingin berenang merasakan
kesegaran air Danau Ninivala, namun harus tetap berhati-hati karena bagian
ujung danau air aliran air sangat deras.
Untuk mencapai Piliana hanya bisa dilalui dengan
jalan darat dan laut. Dari Ambon, ibu kota Maluku, harus menuju ke Masohi, ibu
kota Kabupaten Seran Selatan(Tehoru-Telutih) menggunakan kapal cepat sekitar tiga jam.
Perjalanan dilanjutkan ke Tehoru dengan mobil selama tiga jam. Lalu dari Tehoru
menyeberang ke Desa Yaputih atau Desa Hatuh di Teluk Telutih menggunakan perahu
ketinting.
Mencapai Desa Piliana bisa melalui Desa Yaputih melewati jalur setapak dari
Desa Yaputih dengan lama perjalanan 3 jam dengan berjalan normal dan sesekali
istirahat untuk melepas lelah. Untuk mencapai desa kelian harus menyeberangi
sungai yang cukup lebar dan akan meluap airnya bila terjadi hujan besar
sehingga akses jalan tidak bisa dilewati. Beruntung apabila tidak sedang menghadapi hujan sehingga aman dan
lancar dalam menyeberangi sungai. Desa Piliana memiliki ketinggian 1.280 meter (dpl) yang diidentikan
sebagai “Desa di Atas Awan”. Pesona alamnya sangat menarik. Letaknya yang cukup
tinggi menyebabkan hampir setiap hari kawasan ini disapu awan-awan tebal.
Mungkin karena letaknya, Piliana juga disebut sebagai Pilianika yang dalam
bahasa setempat berarti 'terang'.
Setelah sampai di desa Piliana maka anda harus minta
izin terlebih dahulu pada tokoh masyarakat setempat apabila anda ingin
mengunjugi air ninivala, utuk menujuh Danau Ninivala dapat ditempuh dengan
berjalan kaki kurang dari setengah jam dari pemukiman desa Piliana. Untuk
mencapai lokasi ini, kita melewati jalur setapak yang diapit semak-semak dan
beberapa sungai yang arusnya cukup deras. Saat tiba di lokasi, terlihat
pemandangan yang sangat menakjubkan. Jalur yang dikelilingi semak ternyata
dapat mengantarkan ke danau kecil yang memiliki keindahan yang sangat luar
biasa. Air danau terlihat sangat jernih dan masih alami, terlihat tidak ada
sampah di sekitar danau. Di pinggir atas danau telah dibangun beberapa walang-walang
atau Saung yang dapat digunakan untuk beristrahat dan menikmati pemandangan
indahnya Danau Ninivala. Saung tersebut dibuat oleh warga Piliana secara
mandiri.
Telaga/Danau yang
terletak di Desa Piliana Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah ini, belum banyak
di ekspos oleh masyarakat di luar Kecamatan Tehoru. Tentunya sentuhan perhatian
dari pemerintah baik pusat maupun daerah di harapkan mampu menjadikan wilayah
Telaga Ninifala sebagai objek pariwisata baru di Maluku Tengah.
Sumber :
1. libregraphics.asia
2.
onyisnade.blogspot
3.
dafidsuki.wordpress
4.
kaskus.co.id
0 komentar:
Post a Comment