kesadaran untuk memiliki rumah layak huni meningkat. berbagai upaya masyarakat di lakukan untuk membuat rumah tinggal layak huni, mulai beralih dari menggunakan atap layak sampai dinding permanen.
salah satu indikasi rumah sehat menurut badan kesehatan dunia (WHO) adalah rumah tinggal yang mermiliki luas lantai perkapital minimal 10 m2 . Pada tahun 2009 hanya sekitar di Kabupaten Maluku Tengah dengan luas lantai + 20 m2 . Jika dilihat dengan kasat mata kondisi perumahan di Kecamatan Tehoru sama dengan kondisi perumahan di Kabupaten Maluku Tengah pada umumnya akan tetapi belum ada penelitian lebih lanjut.
Gambar : Proses Pembangunan Rumah
Pada umumnya kondisi perumahan di Kabupaten Maluku Tenga terlihat semakin membaik semenjak periode 2008 - 2009, hal tersebut juga terlihat di Kecamatan Tehoru. Dikarenakan meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki perumahan dengan kondisi lantai bukan tanah dan berdinding parmanen walapun dalam hal ini terjadi penurunan yang tidak signifikan terhadap rumah tangga yang memiliki perumahan dengan kondisi atap layak.
Akses terhadap air minum bersih tanpanya tidak menjadi masalah yang serius bagi penduduk Kecamatan Tehoru. Sumber air minum sangkat mempengaruhi kualiatas air minum, di Kecamatan Tehoru sebagian rumah tangga mendapattkan air minum yang bersumber pada sumur terlindung sebesar 50 %
Gambar : sumur warga
Disamping air bersih listrik juga merupakan salah satu faktor penting. Di Kecamatan Tehoru pada tahun 2010, penggunaan listrik sudah terjangkau pada sebagian besar desa yang ada, tapi penggunaannya belum begitu normal.
Disamping air bersih listrik juga merupakan salah satu faktor penting. Di Kecamatan Tehoru pada tahun 2010, penggunaan listrik sudah terjangkau pada sebagian besar desa yang ada, tapi penggunaannya belum begitu normal.
sumber :
1. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tengah.
2. Koordinator Statistik Kecamatan Tehoru.
0 komentar:
Post a Comment